NGABEN MASAL DESA PAKRAMAN SUSUAN

Ngaben pada dasarnya adalah bagian dari upacara Pitra Yadnya. Upacara Pitra yadnya berkaitan erat dengan hutang yang harus dibayar oleh keluarga /sentana / keturunan kepada diri yang telah meninggal. Hakekatnya adalah mengembalikan badan kasar yang telah meninggal untuk kembali ke Panca Maha Butha.

http://stitidharma.org/ngaben-gotong-royong/

Berdasarkan hasil paruman Krama Desa Pakraman Susuan tgl 15 April 2015, bahwasanya dalam rangka menyongsong upacara melaspas, ngersigana, nubung daging dan Piodalan yang rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Oktober 2015, masyarakat Desa Pakraman Susuan sepakat untuk melaksanakan upacara Ngaben Masal. Krama Desa Pakraman Susuan sangat antusias menyambut rencana pelaksanaan Ngaben Masal ini, tujuan tidak lain adalah membantu Krama yang mengalami kesulitan secara ekonomi agar bisa melaksanakan upacara Ngaben, memupuk persaudaraan antar Krama Desa Pakraman Susuan, menjalankan program pemerintah dalam hal efisiensi pelaksanaan upacara-upacara agama.

Seperti diketahui, telah banyak berkembang di daerah lain tentang pelaksanaan Ngaben Masal. Jika dibandingkan pelaksanaan ngaben secara mandiri dengan ngaben secara bersama-sama tentu sangat banyak manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan ngaben Masal. Manfaat yang paling dirasakan adalah sisi Ekonomi / Finansial. Secara ekonomi pelaksanaan ngaben secara mandiri sangat menguras keuangan, pikiran. Sebab, jika pelaksanaan ngaben secara mandiri minimal biaya yang dibutuhkan sebesar 50-60 juta (2015). Namun dalam pelaksanaan ngaben masal, 50-60 juta adalah biaya yang cukup untuk pelaksanaan ngaben masal dengan 20 peserta. 

Manfaat lain, Krama Desa Pakraman akan dimudahkan dalam hal pejenukan (beras/kopi/gula). Jika ngaben secara mandiri minimal 2kg beras akan dikeluarkan untuk satu acara ngaben mandiri. Namun pada ngaben masal, cukup 2kg beras dikeluarkan untk 20 peserta. Tentunya dari segi jumlah yang dikeluarkan, dari segi waktu yang dibutuhkan, tenaga yang dikeluarkan sudah sangat diuntungkan. Banyak lagi manfaat lain yang didapatkan dengan pelaksanaan ngaben masal ini. 


Intinya adalah besar kecilnya upacara tidak menjamin Sang Atma mendapatkan tempat / kedamaian di alam sana. Semua itu kembali kepada KarmaNya semasa menjalani kehidupan. Pelaksanaan Upacara Yadnya melampaui kemampuan sebenarnya juga tidak dibenarkan. Ada kalanya ego dan kesombongan dalam beryadnya masih mendominasi. Misal ketika akan Ngaben oleh karena yang diaben memiliki sebidang maka tanah dijual untuk ngaben. Tentu ini sudah tidak benar. Kita bisa melaksanakan kewajiban Dharma tanpa perlu mengorbankan harta benda, tanah, sawah, pekarangan dll tentunya melalui Ngaben Masal ini. 


Oleh karena acara ini adalah acara Ngaben masal yang pertama dilaksanakan tentuk akan banyak mengalami kekurangan di sana sini. Disini dibutuhkan peran semua pihak untuk bisa mensukseskan seluruh rangkaian pelaksanaan upacara ngaben massal ini.
Tahap pelaksanaan sudah dilaksanakan berupa pengumpulan peserta, pembentukan panitia, urunan masing-masing peserta, jadwal, susunan acara, dll. 


PENGUMPULAN PESERTA
Hingga berita ini ditulis, jumlah peserta yang ikut melaksanakan upacara ngaben masal adalah sejumlah 4 keluarga (kulit/keturunan) yaitu keluarga Pasek (Bp. Ketut Tama dan kluarga), keluarga Dalem Tarukan (Bp. I Wayan Telaga), keluarga Pande (Bp. I Made Tusan), Keluarga Bendesa (keluarga pasek bokah). Jumlah sawa yang akan diupacarai semenstara sejumlah 21 sawa, dengan 4 macam jenis upacara yaitu Ngaben, Ngaben munggah salu, Ngaben munggah salu dan ngaskara, Ngelungah. Masih mungkin terjadi penambahan peserta oleh karena masih ada sawa yang di kubur.
 

URUNAN PESERTA
Oleh karena ini merupakan acara yang pertama kali dilaksanakan, tentunya belum dapat diprediksi kebutuhan dana yang diperlukan. Oleh karena itu peserta telah menyepakati untuk melakukan urunan dengan rincian : ngaben sebesar 2.000.000, Ngaben munggah Salu sebesar 4.000.000, ngaben ngaskara dan munggah salu sebesar 6.000.000. ketentuan ini disepakati oleh seluruh peserta dengan catatan apabila kekurangan atau kelebihan akan dibicarakan pada hari-hari berikutnya.
 

PEMBENTUKAN PANITIA
Seluruh rangkaian acara diprakarsai oleh Prajuru Desa Pakraman Susuan. seluruh perlengkapan disiapkan oleh segenap krama Desa Pakraman Susuan. namun dalam hal teknis Para Prajuru Desa Pakraman dibantu oleh Panitia yang sudah dipilih dan disepakati oleh segenap Krama Desa Pakraman Susuan. Panitia diambil dari Peserta untuk memudahkan koordinasi.
Telah terpilih Panitia pelaksanaan upacara ngaben masal al :
Penanggung jawab : Kelian Desa Pakraman I Ketut Tama
Ketua Panitia I : I Ketut Sudana
Ketua II : I Gede Putu Suastika
Sekretaris : I Komang Subrata
Bendahara : I Gede Rauh Suantara
Pembantu bendahara : I Wayan Sukanaya.

JADWAL dan SUSUNAN ACARA
Pelaksanaan upacara ngaben massal telah dipersiapkan secara dini, mulai dari mempersiapkan perlengkapan upacara, bangunan dan sarana upacara lainnya. Jadwal telah ditempel pad tempat-tempat strategis di wilayah Desa Pakraman Susuan.


Pelaksanaan Ngaben masal sudah jelas dari segi ekonomi membantu bagi yang kurang memiliki kemampuan dana untuk melaksanakan ngaben secara personal. Dari segi budaya pada dasarnya akan menjadi suatu keajegan tersendiri bagi budaya, rasa gotong royong, di samping pula sesuai dengan ikon pariwisata budaya untuk Bali. Terakhir untuk kelayakan ngaben massal, sebenarnya telah dilakukan oleh berbagai desa atau adat dan tentu saja melibatkan para sulinggih. Hal ini menunjukkan bahwa secara agama ngaben massal tidak bertentangan dengan sumber-sumber suci yang terbukti secara aplikasi oleh legitimasi para sulinggih. Jadi tidaklah salah bahwa Ajeg Bali bisa dijaga oleh ngaben massal ini. Dan ke depannya ngaben massal sangat relevan untuk dilaksanakan dalam perkembangan jaman yang semakin global dan modern ini sekaligus pula semakin mencekik. Untuk itu mohon dukungan dari semua pihak, agar pelaksanaan ngaben masal yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda disini....