Media komunikasi Semeton Susuan ::..: Memaknai Galungan, Nyepi dan Kuningan

sekarSusuan.
Kondisi sosial masyarakat saat ini masih dirundung masalah terkait dengan dihentikannya KKM. Namun antusiasme masyarakat karangasem khususnya, tidak terganggu dengan keadaan tersebut. Masyarakat tetap bisa ber-Yadnya meski ratusan Milyar uang masyarakat masih "nyantol" di KKM.
Mudah-mudahan dalam Hari Raya Galungan, Nyepi dan Kuningan kita mulai bisa merenung dan berfikir kembali dengan apa yang akan kita lakukan, pikirkan dan ucapkan. Nyepi sebagai momentum untuk merenung apa yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya sehingga kita seperti sekarang ini. Serta dapat berfikir apa yang hendak dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.

Tanggun Rurung...

"I Wayan Tusan meninggal pada tanggal 19-02-2009 Pukul 14.30, Sawa dikubur pada hari itu juga pukul 18.00 Wita.".

"Jero Mangku Simpen meninggal pada Tanggal 30 Januari 2009. Rencanaya akan diadakan upacara Ngaben pada tanggal 4 Februari 2009".

I Komang Cenik anak dari I Komang Kebon pada hari sabtu, 31 Mei 2008 menikahi seorang wanita bernama Sri anak Pak Amat beralamat di Lingkungan Dangin Bet (Kemudian telah Bercerai..)"

"Ni Wayan Telaga, (Bibi dari I Wayan Telaga) telah meninggal dunia pada tanggal 29 April 2008, dan dilaksanakan upacara Ngaben pada tanggal 8 Mei 2008"

"I Ketut Rai, Ayah dari I Wayan Putu, Ni Wayan Sari, Ni Komang Raka, Ni Made Sari telah meninggal pada tanggal 16 Mei 2008 dan dilaksanakan acara "nanem" pada hari itu juga" Ni Komang Rerod istri I Ketut Rai (Ibu Ni Made Sari) Meninggal Dunia pada usia +- 95 tahun Pada Tanggal 22 Februari 2012, pukul 18.00 / 5 sore dilaksanakan upacara "Mekingsan di Geni" / kremasi jenasah
"Pada bulan Agustus rencananya akan ada rangkaian upacara ngaben yang akan dilaksankan oleh : i Ketut Sudana (plekos), Ni Luh Kompyang (Wak Kene), I Gede Berata (Saget), I Komang Jelantik"

Halaman

Memaknai Galungan, Nyepi dan Kuningan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar